Rabu, 11 November 2015

CONTOH KARANGAN ILMIAH


JUDUL : ANALISIS KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP PEREKONOMIAN DI DESA TERPENCIL


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan  laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi  yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah desa, indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang.  Pertumbuhan merupakan ukuran utama keberhasilan pembangunan, dan hasil pertumbuhan ekonomi akan dapat pula dinikmati masyarakat sampai di lapisan paling bawah, baik dengan sendirinya maupun dengan campur tangan pemerintah. Pertumbuhan harus berjalan  secara beriringan dan terencana, mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan dan pembagian hasil-hasil pembangunan dengan lebih merata.
Dengan demikian maka daerah yang miskin, tertinggal, tidak produktif akan menjadi produktif  yang akhirnya akan  mempercepat pertumbuhan itu sendiri. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan. Pertumbuhan biasanya disertai dengan proses sumber daya dan dana negara. Selain itu pertumbuhan ekonomi umumnya juga disertai dengan terjadinya pergeseran pekerjaan dari kegiatan yang relatif rendah produktivitasnya ke kegiatan yang  lebih tinggi.
Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi secara potensial cenderung meningkatkan produktivitas pekerja, dan meningkatkan skala unit usaha. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, Untuk mencapai inilah diperlukan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling berpengaruh dalam kegiatan perekonomian dan dalam kesejahteraan masyarakat. Masing – masing variabel kebijakan tersebut, kebijakan fiskal dipengaruhi oleh dua variabel utama yaitu pajak (tax) dan pengeluaran pemerintah (goverment expenditure). Sedangkan variabel utama dalam kebijakan moneter , yaitu GDP , inflasi, kurs, dan suku bunga. Kebijakan tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat lapangan pekerjaan di suatu desa yang  bisa memajukan dan mensejahterakan masyarakat didesa tersebut.
Jika lapangan pekerjaan yang tidak memadai di suatu desa, itu akan menyebabkan produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat juga menyebab kan timbulnya kemiskinan di desa tersebut. Ketiadaan pendapatan menyebabkan masyarakat harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Lapangan pekerjaan yang tidak memadai juga akan meningkatkan tingkat pengangguran di desa tersebut. Jika tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan perkapita suatu negara.

1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian diatas, maka ada rumusan masalah yang dapat diambil
sebagai kajian dalam penelitian yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk lebih 
mempermudah menganalisnya. 
 
Dari latar belakang yang dapat dibuat beberapa rumusan masalah :
1.    Apakah dengan adanya kebijkan fiskal dan moneter, terdapat fasilitas umum yang 
berupa lapangan pekerjaan , pendidikan , dan kesehatan?
2.    Apakah dengan adanya kebijakan tersebut masyarakat sudah terjamin
 kesejahteraan perekonomiannya? 
3.    Apakah pembangunan lapangan pekerjaan di desa tersebut mempengaruhi 
perekonomian masyarakat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar