O.MENGENAL
SAHAM
Saham
merupakan surat berharga yang menunjukan kepemilikan modal investor di dalam
suatu perusahaan. Artinya, jika seseorang membeli saham suatu perusahaan, berarti dia telah menyertakan modal kedalam perusahaan
tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli.
Saham
merupakan surat berharga yang dikeluarkan sebuah perusahaan dalam rangka menambah
modal perusahaan tersebut. Jika sebuah perusahaan menjual sebagian sahamnya
kepada masyarakat luas atau publik maka perusahaan tersebut dikatakan go public
atau telah menjadi perusahaan publik dalam arti kepemilikan atas perusahaan
tersebut tidak hanya dimiliki sekelompok orang namun kepemilikannya telah
menyebar ke banyak pihak.
Saham
merupakan bentuk penyetoran modal kedalam suatu perusahaan. Artinya, jika lima
orang sepakat untuk mendirikan sebuah perusahaan, maka bentuk modal yang disetorkan oleh masing-masing
pihak adalah sejumlah saham yang disetorkan ke perusahaan baru tersebut.
Misalnya,
modal pendirian perusahaan disepakati sebesar Rp 100.000.000 dengan nilai
nominal Rp 500 per saham, artinya adalah perusahaan terdiri atas modal saham sebanyak
200.000 lembar (yaitu, Rp 100.000.000 dibagi Rp 500 = Rp 200.000.
Komposisi
yang menggambarkan porsi kepemilikan saham dalam suatu perusahaan dikenal
dengan istilah stuktur permodalan perusahaan.
Sekarang
anggaplah bahwa masing-masing pihak menyetorkan jumlah dana yang berbeda-beda,
sebagaimana ditunjukan oleh tabel berikut:
Pemegang
Saham
|
Jumlah
Saham Disetor
(lembar
saham)
|
Nilai
Nominal Saham (Rp)
|
Nilai
Penyertaan (Rp)
|
Persentase
Kepemilikan Saham
|
Johan
|
80.000
|
500
|
40.000.000
|
40%
|
Joko
|
60.000
|
500
|
30.000.000
|
30%
|
Jono
|
40.000
|
500
|
20.000.000
|
20%
|
Jenny
|
10.000
|
500
|
5.000.000
|
5%
|
Jarot
|
10.000
|
500
|
5.000.000
|
5%
|
Total
|
200.000
|
100.000.000
|
100%
|
Dari
tabel diatas terlihat bahwa
Johan merupakan penyetor modal terbesar, yaitu sebanyak 80.000 lembar saham (nominal Rp 500)
senilai Rp 40 juta. Joko menyetor uang sebesar Rp 30 juta atau setara dengan
kepemilikan saham sebanyak 60 ribu lembar. Sementara Jenny dan Jarot menyetor
modal dengan jumlah yang sama yaitu, sebanyak 10 ribu lembar atau setara dengan
5% kepemilikan saham diperusahaan tersebut.
Nilai
nominal saham merupakan batas minimal penyetoran ke dalam sebuah perusahaan.
Dalam perjalanan selanjutnya, misalnya beberapa tahun kemudian perusahaan tersebut tumbuh menjadi besar,
sehingga membutuhkan tambahan modal baru,
salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan tersebut
adalah dengan melakukan Penawaran Umum atau yang lebih dikenal dengan go
public, yaitu menjual saham baru kepada masyarakat. Penjualan saham pertama
kali kepada publik disebut dengan istilah Pasar Perdana. Tambahan investor baru
dapat berjumlah ribuan orang, dimana porsi pembelian masing-masing pihak
tergantung pada beberapa banyak saham yang dibelinya di Pasar Perdana.
Jenis-jenis Saham
- Saham Biasa
Surat
berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal
dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta berhak untuk menentukan
membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak.
- Saham Preferen
Surat
berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal
dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang
akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan).
Perbedaan saham
biasa dan saham preferen:
- Saham preferen memberikan pembayaran yang tetap kepada investor, sementara diveden yang didapat saham biasa tergantung kinerja perusahaan sehingga pemegang saham biasa dapat menerima dividen dan dapat pula tidak menerima dividen.
- Dalam hal perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan, pemegang saham preferen memiliki tingkat klaim yang lebih tinggi atas aset perusahaan dibanding pemegang saham biasa.
Pembahasan
Umum dalam RUPS dan RUPSLB
No.
|
RUPS
|
RUPSLB
|
1
|
Pembagian
dividen pada akhir tahun.
|
Pergantian
direksi dan manajer secara tiba-tiba
|
2
|
Kebijakan
untuk melakukan ekspansi perusahaan
|
Penerbitan
Right Issue
|
3
|
Kebijakan
penambahan dana dengan cara menjual obligasi atau meminjam ke perbankan
|
Adanya
direksi atau salah satu manajer yang memegang posisi penting terlibat dalam
tindak kriminal sehingga mampu memengaruhi harga saham, dalam artian nilai
saham mengalami penurunan yang signifikan.
|
4
|
Kebijakan
perusahaan untuk menambah utang pada tahun depan karena perusahaan berniat
untuk mengeluarkan produk baru
|
Terjadi
demonstrasi besar-besaran dari para buruh dan tidak ada penyelesaian masalah
yang konkret sehingga berlarut-larut.
|
Karakteristik Saham
Saham
memilik karakteristik antara lain :
1.
Hak atas keuntungan
perusahaan
2.
Hak atas harta perusahaan
3.
Hak suara dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Keuntungan membeli
saham
Rumus
dari keuntungan modal (Capital Gain)
Keterangan:
CG : Keuntungan Modal
Pit : Harga Saham Akhir Periode
Pit-1
: Harga Saham Akhir Periode Sebelumnya
Kerugian membeli saham
Di satu
sisi,
saham dapat memberikan keuntungan, namun saham juga mengandung beberapa resiko antara lain :
- Tidak mendapat dividen
Perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan
tersebut mengalami kerugian.
- Capital loss
Investor
menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli.
- Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika
suatu perusahaan bangkrut maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada
saham perusahaan tersebut dan dikeluarkan dari bursa efek.
P.MENGENAL
OBLIGASI
Obligasi
adalah surat berharga yang menunjukan bahwa perusahaan yang mengeluarkan
obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk
membayar bunga secara berkala maupun pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan.
Pihak Yang Berhak Menerbitkan
Obligasi :
1.
Perusahaan
2.
Pemerintah
3.
Pemerintah negara
bagian
4.
Pemerintah asing
5.
Perusahaan asing
Kerugian Membeli Obligasi :
- Penetapan bunga obligasi biasanya tidak terlalu tinggi.
- Biaya dalam penerbitan atau mencetak obligasi lebih murah.
- Jika ada kendala dalam pembayaran obligasi, maka perusahaan dapat menyelesaikan dan mengalihkan pemegang obligasi menjadi pemegang saham.
Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan
Penerbitan
1.
Treasury Bond (TB)
Obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah , memiliki risiko kecil karena ditanggung langsung oleh negara.
2.
Corporate Bond (CB)
Obligasi
yang diterbitkan oleh perusahaan. Mengandung berbagai macam permasalahan
seperti risiko yang harus ditanggung oleh pemegang obligasi jika ternyata
perusahaan tersebut mengalami risiko gagal bayar dengan sebab-sebab tertentu.
3.
Municipal Bond (MB)
Obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah negara bagian dan biasanya pemegang obligasi ini dibebaskan dari
pajak.
4.
Foreign Bond (FB)
Obligasi yang diterbitkan oleh negara asing
dan salah satu risikonya adalah risiko dalam bentuk mata uang asing.
Karakteristik
obligasi
Sebagai surat utang obligasi memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut :
1.
Memiliki masa jatuh
tempo
2.
Nilai pokok utang
3.
Kupon obligasi
4.
Peringkat obligasi
5.
Dapat
diperjualbelikan
Contoh
dari kupon obligasi:
Keuntungan Membeli Obligasi
Beberapa
keuntungan dari obligasi :
1.
Memberikan pendapatan tetap
2.
Keuntungan atas penjualan obligasi
Kerugian Membeli Obligasi
Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat resiko
yang relatif rendah obligasi tetap mengandung beberapa resiko antara lain :
1.
Resiko gagal bayar
2.
Resiko tingkat suku bunga
Q.MENGENAL
REKSA DANA
Reksa
dana adalah sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat investor untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek dan
manajer investasi. Ada tiga hal terkait dari
definisi tersebut, yaitu :
1.
Adanya dana dari
masyarakat investor.
2.
Dana tersebut
diinvestasikan dalam portofolio efek.
3.
Dana tersebut dikelola
oleh Manajer Investasi.
Dengan
demikian dana yang ada didalam reksa dana merupakan dana bersama para investor
sedangkan Manajer Investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana
tersebut.
Jika
seorang investor ingin membeli saham maka dia dapat menentukan pilihan atas saham mana saja yang
akan dibeli. Investasi ini dapat dikatakan sebagai investasi langsung.
Sedangkan investasi tidak langsung adalah investor tidak dapat menentukan saham mana yang
akan dia pilih.
Keuntungan Reksa Dana
Keuntungan yang didapatkan investor jika melakukan
investasi dalam reksa dana, antara lain :
- Diversifikasi efek
- Memudahkan investasi dipasar modal
- Efisiensi waktu
Kerugian Membeli Reksa Dana
Adapun kerugiannya antara lain :
- resiko berkurangnya nilai unit penyertaan
- resiko likuiditas
Pengertian
Portofolio Investasi
Portofolio
investasi dapat diartikan sebagai sekumpulan surat berharga yang dimiliki atau
dibeli investor baik perorangan atau institusi. Tujuan umum portofolio atau penyebaran investasi kedalam
beberapa objek investasi adalah untuk mengurangi resiko. Dilihat dari portofolio investasinya, reksa dana dapat dibedakan menjadi :
- Reksa dana pasar uang (money market funds)
Reksa
dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat utang dengan jatuh
tempo kurang dari satu tahun.
- Reksa dana pendapatan tetap ( fixed income funds)
Reksa
dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam
bentuk Efek bersifat utang.
- Reksa dana saham ( equity funds)
Reksa
dana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk
Efek bersifat ekuitas.
- Reksa dana campuran (discretionary funds)
Reksa
dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat ekuitas dan bersifat
utang.
Pengelola Reksa
Dana
Pengelolaan reksa dana dapat dilakukan oleh perusahaan
yang telah mendapatkan izin dari BAPEPAM sebagai manajer investasi. Perusahaan
pengelola reksa dana berupa perusahaan efek. Selain perusahaan efek yang bergerak sebagai pengelola
dana,
pihak lain yang terlibat dalam pengelolaan suatu reksa
dana adalah Bank Kustodian.
Dalam Undang-undang pasar modal disebutkan bahwa kekayaan
reksa dana wajib disimpan pada Bank Kustodian sehingga manajer investasi tidak
memegang langsung kekayaan tersebut. Selain itu, Bank Kustodian dilarang
terafilasi dengan manajer investasi. Tujuannya adalah untuk
menghindari adanya benturan kepentingan dalam pengelolaan kekayaan reksa
dana.
Pengertian dan Cara Perhitungan NAB
Nilai Aktiva Bersih (NAB) merupakan alat ukur kinerja
reksa dana. Nilai aktiva bersih berasal dari nilai portofolio reksa dana yang
bersangkutan . Nilai Aktiva Bersih (NAB) merupakan jumlah aktiva setelah
dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada . sedangkan NAB per unit penyertaan
merupakan jumlah NAB dibagi dengan jumlah nilai unit penyertaan yang beredar
(outstanding).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan jika nilai
NAB akan mengalami kenaikan atau
penurunan karena nilai NAB tersebut
sangat tergantung pada kinerja aset yang merupakan portofolio reksa dana
tersebut. Jika harga pasar aset-aset suatu reksa dana mengalami kenaikan maka
NAB nya tentu akan mengalami kenaikan demikian juga sebaliknya. NAB per
saham/unit dihitung setiap hari oleh Bank Kustodian setelah mendapat data dari
Manajer Investasi .
R.PERBANDINGAN
SAHAM, OBLIGASI, DAN REKSA DANA
Karakteristik /
Instrumen
|
Saham
|
Obligasi
|
Reksa Dana
|
Sifat
|
Penyertaan Modal
|
Utang
|
Pengelolaan Modal
Bersama
|
Penerbit
|
Perusahaan
|
·
Perusahaan
·
Pemerintah
|
Perusahaan Efek
|
Keuntungan
|
·
Dividen
·
Capital gain
|
·
Kupon
·
Capital gain
|
·
Modal kecil
·
Dikelola manajer investasi
|
Risiko
|
·
Tidak mendapat dividen
·
Capital Loss
·
likuidasi
|
·
gagal bayar atas kupon atau pokok
·
Capital Loss
|
·
Penurunan NAB
·
Risiko NAB
|
Jenis
|
·
Saham biasa
·
Saham preferen
|
·
Obligasi korporasi
·
Obligasi pemerintah
|
·
Reksa dana pendapatan tetap
·
Reksa dana saham
·
Reksa dana pasar uang
·
Reksa dana campuran
|
Mekanisme
Perdagangan di Pasar Sekunder
|
Diperdagangkan di Bursa Efek
|
Diperdagangkan diluar bursa (over-the-counter)
|
Pemegang reksa dana menjual kembali ke penerbit reksa dana (redemption)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar