Selasa, 28 Maret 2017

Review Jurnal 1 ( Akuntansi Internasional)



JURNAL 1
Judul penelitian
REAKSI PASAR TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL (IFRS) PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BEI
Nama peneliti
Rinaldo Fernandes Siregar
Tahun penelitian
2012
Tujuan
Menguji pengaruh dari adopsi standar akuntansi internasional pada kualitas laba pada perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam proses pemusatan IFRS dengan menggunakan Average Abnormal Return dan Kumulatif Average Abnormal Return.
Variabel yang digunkan
a)    Even Windows
b)   Return Saham
c)    Abnormal Return Saham
Metode penelitian
·      Menentukan periode jendela yang merupakan periode pengamatan,
·  Menghitung return saham sesungguhnya (actual return) masing-masing saham selama periode jendela
·      Menghitung return pasar harian
· Menghitung abnormal return selama periode pengamatan
·      Menghitung rata-rata abnormal return (AAR) saham pada hari ke-t
·      Statistik Deskriptif
·      Uji Normalitas data
·      Uji beda
Hasil
·      Hasil Avarage abnormal return nilai z sebesar - 2,212 dan signifikansi 0,027 < 0,05. nilai mean rank Average abnormal return saham sebelum penerapan IFRS sebesar 15,40. nilai mean rank Average abnormal return saham sesudah penerapan IFRS sebesar 22,17.
·      Hasil coulatif avarage abnormal return nilai sebesar - 2,212 dan signifikansi 0,027 < 0,05. nilai mean rank  comulatif average abnormal return saham sebelum penerapan IFRS sebesar  15,57. nilai mean rank  comulatif average abnormal return saham sesudah penerapan IFRS sebesar  21,79.
Kesimpulan
·      Terdapat reaksi pasar antara Average abnormal return saham sebelum dan sesudah penerapan IFRS, hasil ini dibuktikan dengan nilai z hitung diperoleh nilai mean rank Average abnormal return saham sebelum penerapan IFRS lebih rendah  dibandingkan dengan Average abnormal return saham sesudah penerapan IFRS .
·    Terdapat reaksi pasar antara  comulatif average abnormal return saham sebelum dan sesudah penerapan IFRS. nilai mean rank  comulatif average abnormal return saham sebelum penerapan IFRS lebih rendah dibandingkan dengan Average abnormal return saham sesudah penerapan IFRS.
Saran
a.    Bagi Investor: hendaknya perlu mencermati berbagai peristiwa yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham di BEI sehingga tidak mengalami kerugian pada saat berinvestasi karena pasar modal Indonesia sensitif terhadap berbagai isu yang terjadi, termasuk penerapan IFRS.
b.   Bagi Kalangan Akademisi: karena adanya keterbatasan penelitian yaitu hanya menggunakan satu model saja (market-adjusted-model)

1 komentar: